Yang disebut manusia itu ialah perpaduan dari tiga bagian atau jenis Kalau kita ambil sebagai perumpamaan sebuah mobil, maka kita akan dapat menyimpulkannya sbb:
1. Jasmani (tubuh kasar)
Merupakan sebuah wadah atau kerangka dari sebuah mobil (kendaraan yang sempurna dan lengkap dengan bagian-bagiannya).
2. Ruhani (nyawa)
Merupakan baterai atau accu dri kendaraan tersebut untuk menghidupan mesin.
3. An nafsun (jiwa)
Merupakan pengemudi atau sopir dari kendaraan tersebut dan sopir ini pulalah yang diberi tanggung jawab untuk mengatur, mengemudikan dan merawat kendaraan tersebut. Buruk baiknya kendaraan itu dan kearah mana kendaraan itu akan dikemudikannya, tergantung kepada sopir. Kalau kendaraan itu dibawanya kejalan yang salah, maka yang akan dihukum ialah sopirnya, bukan mobilnya.
An nafsun atau jiwa itu diperlengkapi oleh Allah Swt. Dengan tiga unsur kekuatan. Ketiga unsur kekuatan ini memiliki sifat yang berlain-lainan dan tiap-tiap unsur berusaha untuk menguasai unsur kekuatan lainnya.
Ketiga unsur kekuatan yang terdapat dalam An nafsun:
1. SYAHWAT atau LAUWAMAH dan dalam ilmu kesehatan dinamakan darah hitam;
Adapun sifatnya pemalas atu pasif. Tabiatnya serakah, rakus dan tidak berketentuan.
2. GHODHOB atau AMMARAH dan didalam ilmu kesehatan dinamakan Darah merah.
Adapun sifatnya; Sombong atau angkara murka.
Tabiatnya: kejam dan buas, senang dipuji (ria) dan mementingkan diri sendiri; suka menjerumuskan orang lain untuk kesenangan diri sendiri.
3. Jatiqoh ATAU MUTHMAINNAH dan dalam ilmu kesehatan dinamakan Darah putih:
Sifatnya arif bijaksana, penimbang, tenang dan tenteram.
Tabiatnya: Suka menerima ilmu, kasih sayang.
Sesuai dengan yang tersebut diatas, maka jelaslah bahwa yang harus bertanggung jawab atas segala amal perbuatan manusia dihadirat Rabbul Izzati diakhikrat kelak adalah An Nafsun atau jiwa, sesuai dengan firman Allah Swt. Dalam Surat Az Zumar ayat 70: