· Akuntansi,
SIA, dan Auditing
Akuntansi adalah seperangkat pengetahuan yang mempelajari
perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit
organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian
(pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan
dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik (Suwardjono, 2005). Menurut Bodnar
dan Hopwood (2004: 1), sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya,
seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan
data lainnya menjadi informasi yang dikomunikasikan kepada berbagai pihak
pengambil keputusan
· Teknologi
Informasi dan Perkembangan Akuntasi
Perkembangan teknologi informasi yang pesat mengakibatkan perubahan
yang sangat signifikan terhadap akuntansi. Perkembangan akuntansi berdasar
kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era
industri, dan era informasi. Hal ini dinyatakan oleh Alvin Toffler dalam
bukunya yang berjudul The Third Wave (Robert, 1992).
Pada masa bercocok tanam paradigma terhadap penciptaan kemakmuran
dilakukan dengan mengeksploitasi alam. Orang belum mengenal teknik untuk
mengubah bahan baku menjadi produk. Teknologi pada masa itu masih bersifat
fisik sehingga teknologi informasi masih tertulis dan dikembangkan untuk
membuat catatan akuntansi. Pada masa itu teknologi akuntansi masih sangat
sederhana. Karena Orang belum berpikir mengenai berapa perubahan kekayaannya
dan apa penyebab perubahan tersebut.
Tahun 1650 sampai dengan 1955 dinyatakan oleh Alvin Toffler sebagai
era industri. Era ini dimulai dengan terjadinya revolusi industri, yaitu sejak
ditemukannya mesin-mesin industri. Tenaga kerja manusia di dalam pabrik mulai
diganti dengan mesin.
Pada masa ini teknologi akuntansi dengan single entry book keeping
sudah tidak memadai dalam penyediaan informasi akuntansi. Orang mulai
memerlukan informasi mengenai berapa pendapatan yang diperolehnya selama suatu
periode tertentu dan berapa perubahan kekayaan yang dimiliki.. Mulai dari
teknik inflasi, dana pensiun, leasing, dan lain-lain (Belkaoui, 2000). Pada
masa ini system informasi akuntansi di dalam upaya untuk menyediakan informasi,
baik kepada pihak ekstern maupun intern masih dilakukan secara manual hanya
dengan bantuan mesin hitung ataupun kalkultor.
Era informasi dimulai dengan ditemukannya komputer pada tahun 1955.
Pada era ini teknologi informasi sudah menggunakan komputer dan pemrosesan
informasi menjadi lebih cepat, pemrosesan dan penyimpanan informasi menjadi
lebih murah, dan tidak banyak memakan tempat dan waktu.
Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh
perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis
komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus
dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun
tidak ada yang dihapus. Model akuntansi pada era teknologi informasi
menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya,
mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud,
memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan
memungkinkan network.
Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena
audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk
akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk memberikan opini
terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang dihasilkan oleh SIA.
Menurut Arens, terdapat tiga pendekatan auditing pada EDP audit,
yaitu audit sekitar komputer (auditing around the computer), audit melalui
komputer (auditing through the computer), dan audit berbantuan komputer (auditing
with computer). Auditing around the computer adalah audit terhadap
penyelenggaraan system informasi komputer tanpa menggunakan kemampuan peralatan
itu sendiri,
pemrosesan dalam komputer dianggap benar, apa yang ada dalam
computer dianggap sebagai “black box” sehingga audit hanya dilakukan di sekitar
box tersebut.
Ketika organisasi memperluas penggunaan TI mereka pengendalian
internal sering ditanamkan di dalam aplikasi yang hanya terlihat dalam format
elektronik. Ketika dokumen sumber yang tradisional, seperti faktur, pesanan
pembelian, arsip penagihan, dan arsip akuntansi, seperti jurnal penjualan,
daftar persediaan, dan lainlain hanya dalam format elektronik auditor harus
mengubah pendekatan audit. Pendekatan ini sering disebut dengan auditing through
the computer. Ada tiga kategori pengujian dari pengujian strategi ketika
mengaudit melalui komputer, yaitu pendekatan data ujian, simulasi pararel, dan
pendekatan modul audit tertanam. Pada auditing with computer untuk membantu
pelaksanaan keseluruhan
program pengauditan digunakan mikro komputer. Auditing with computer
dimaksudkan untuk melakukan otomatisasi terhadap proses pengauditan. Mikro
komputer akan mentransformasi beberapa fungsi audit. Auditing with computer
menggunakan software untuk melaksanakan pengujian terhadap pengendalian intern
organisasi klien (termasuk compliance test) dan pengujian substantif terhadap
catatan dan file klien.
Standar profesional akuntan publik menyatakan bahwa pekerjaan audit
harus dilakukan oleh seorang auditor atau lebih, yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor. Namun, untuk keperluan EDP
audit, maka auditor yang bersangkutan selain memiliki keahlian audit dan
akuntansi juga harus memiliki keahlian komputer.
· Peluang
bagi Akuntan
Dalam praktiknya di tengah perkembangan teknologi komputer yang
sangat cepat, maka sulit bagi seorang auditor selain menekuni profesi utamanya
di bidang audit dan akuntansi juga sigap untuk mengikuti perkembangan teknologi
dan ilmu komputer.
Kemajuan
teknologi informasi mamberikan peluang baru bagi profesi akuntan.
1.
Konsultan Sistem Informasi Berbasis Komputer
Kantor akuntan publik (KAP) yang mempunyai klien yang sudah
merupakan digital firm dituntut mempunyai pengetahuan tentang hardware,
sofware, dan teknologi komunikasi. Jasa konsultan sistem informasi berbasis
komputer memiliki dua komponen utama, yaitu komponen teknologi yang meliputi
hardware, sofware, teknologi komunikasi dan komponen jasa advise bisnis yang
berkaitan dengan analisis pengaruh kompetitif sistem informasi dan pengembangan
strategi bisnis yang efektif. Walaupun akuntan pada umumnya kurang memiliki
kemampuan teknologi komputer, tetapi akuntan mempunyai kualifikasi lebih pada
komponen jasa konsultasi bisnis.
2.
Computer Information System Auditor (CISA)
Auditor khusus seperti Computer Information System Auditor (CISA)
menjadi suatu kebutuhan yang mendesak. CISA harus memiliki kemampuan khusus,
seperti pemahaman mengenai hardware, software, database, teknologi pengkomunikasian
data, serta pengendalian yang berorientasi pada computer (Computer Oriented
Controll) dan teknik pengauditan
3.
Segel Web trust
Web trust adalah sebuah program yang memberikan jaminan menyeluruh
terhadap bisnis melalui internet dengan membangun kepercayaan dan keandalan
dari sebuah website. Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh American
Institute of Certified Public Accountans (AICPA) yang bekerja sama dengan
Canadian Institute of Chartered Accountants (CICA). Web trust berusaha
membangun kepercayaan publik atas transaksi lewat internet. , tetapi web trust
mempunyai keunggulan yang bersifat internasional dan didukung oleh organisasi
profesi di beberapa negara. Di samping itu, juga dapat mengadopsi peraturan dan
ketentuan suatu negara untuk diterapkan dalam standar tertentu.
Akuntan publik yang dapat melakukan jasa web
trust adalah akuntan publik yang telah mendapat izin dari pihak yang berwenang.
Akuntan yang mendapat perikatan tersebut akan melakukan penilaian atas prinsip
dan criteria web trust yang ditetapkan dalam web site tersebut.