2.1
Definisi Teknologi Informasi
Dalam forum internasional istilah
teknologi informasi mulai dipergunakan secara luas di pertengahan tahun
1980-an. Teknologi ini
merupakan pengembangan dari teknologi komputer yang dipadukan dengan teknologi
telekomunikasi. Definisi dari kata informasi secara internasional telah
disepakati sebagai hasil dari pengolahan data yang secara prinsip memiliki
nilai atau value yang lebih. Komputer merupakan bentuk teknologi informasi
pertama yang dapat melakukan proses pengolahan data menjadi informasi. Dalam
kurun waktu yang kurang lebih sama, kemajuan teknologi telekomunikasi terlihat
sedemikian pesatnya, sehingga mampu membuat dunia jadi serasa lebih kecil
(mereduksi ruang dan waktu/time and space).
Dari
keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa teknologi informasi adalah suatu
teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses
penyaluran data/informasi tersebut dalam batas-batas ruang dan waktu. Dengan
demikian komputer merupakan salah satu produk dalam domain teknologi informasi.
2.2
Teknologi Informasi dan Perkembangan Akuntansi
Perkembangan
teknologi informasi yang pesat mengakibatkan perubahan ang sangat signifikan
terhadap akuntansi. Perkembangan akuntansi berdasar kajuan teknologi terjadi
dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi.
Pada tahun 8000 SM yang dinyatakan sebagai masa bercocok tanam, orang sudah
mengenal teknologi, informasi, dan akuntansi.
Pada masa
bercocok tanam paradigma terhadap penciptaan kemakmuran dilakukan dengan mengeksploitasi
alam. Orang belum mengenal teknik untuk mengubah bahan baku menjadi produk.
Teknologi pada masa itu masih bersifat fisik sehingga teknologi informasi masih
tertulis dan dikembangkan untuk membuat catatan akuntansi. Pada masa itu
teknologi akuntansi masih sangat sederhana. Karena lingkungan masih sangat
statis dan dapat diprediksi dengan mudah, maka sistem single entry book keeping
sudah dianggap cukup. Dengan sistem ini orang hanya memerlukan informasi
mengenai berapa aset dan utangnya pada suatu saat tertentu. Orang belum
berpikir mengenai berapa perubahan kekayaannya dan apa penyebab
perubahan tersebut.
perubahan tersebut.
Tahun 1650
sampai dengan 1955, sebagai era industri. Era ini dimulai dengan terjadinya
revolusi industri, yaitu sejak ditemukannya mesin-mesin industri. Tenaga kerja
manusia di dalam pabrik mulai diganti dengan mesin. Kantong-kantong industri
mulai bermunculan dan pertukaran dengan uang semakin berkembang. Pada masa ini
teknologi akuntansi dengan single entry book keeping sudah tidak memadai dalam penyediaan
informasi akuntansi. Orang mulai memerlukan informasi mengenai berapa
pendapatan yang diperolehnya selama suatu periode tertentu dan berapa perubahan
kekayaan yang dimiliki.
Karena
kebutuhan manusia akan informasi semakin kompleks, maka sistem doble entry book
keeping mengalami perkembangan. Mulai dari teknik pembukuan sampai dengan
metode akuntansi yang kompleks seperti akuntansi untuk inflasi, dana pensiun,
leasing, dan lain-lain. Pada masa ini sistem informasi akuntansi di dalam upaya
untuk menyediakan informasi, baik kepada pihak ekstern maupun intern masih
dilakukan secara manual hanya dengan bantuan mesin hitung ataupun kalkultor.
Era informasi dimulai dengan ditemukannya komputer pada tahun 1955. Pada era
ini teknologi informasi sudah menggunakan komputer dan pemrosesan informasi
menjadi lebih cepat, pemrosesan dan penyimpanan informasi menjadi lebih murah,
dan tidak banyak memakan tempat dan waktu.
Salah satu
bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada
dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis
manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan
keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer
hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas.
Model
akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson,
Gani, 1999). Model akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki ahwa
model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur ingkat
perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar ada
nilai pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan network.
erubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan
suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi)
sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap
kewajaran penyajian laporan keuangan yang dihasilkan oleh SIA. Dengan adanya
kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut SIA berbasis
komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik auditing akan
terkena imbasnya. Perkembangan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit.
Terdapat tiga pendekatan auditing
pada EDP audit, yaitu audit sekitar komputer (auditing around the computer),
audit melalui komputer (auditing through the computer), dan audit berbantuan
komputer (auditing with computer). Auditing around the computer adalah audit
terhadap penyelenggaraan sistem informasi komputer tanpa menggunakan kemampuan
peralatan itu sendiri, pemrosesan dalam komputer dianggap benar, apa yang ada
dalam komputer dianggap sebagai “black box” sehingga audit hanya dilakukan di
sekitar box tersebut. Pendekatan ini memfokuskan pada input dan output. Jika
dalam pemeriksaan output menyatakan hasil yang benar dari seperangkat input
pada sistem pemrosesan, maka operasi pemrosesan transaksi dianggap benar.
Ketika
organisasi memperluas penggunaan TI mereka pengendalian internal sering
ditanamkan di dalam aplikasi yang hanya terlihat dalam format elektronik.
Ketika dokumen sumber yang tradisional, seperti faktur, pesanan pembelian,
arsip penagihan, dan arsip akuntansi, seperti jurnal penjualan, daftar
persediaan, dan lain-lain hanya dalam format elektronik auditor harus mengubah
pendekatan audit. Pendekatan ini sering disebut dengan auditing through the
computer. Ada tiga kategori pengujian dari pengujian strategi ketika mengaudit
melalui komputer, yaitu pendekatan data ujian, simulasi pararel, dan pendekatan
modul audit tertanam. Pada auditing with computer untuk membantu pelaksanaan
keseluruhan program pengauditan digunakan mikro komputer. Auditing with
computer dimaksudkan untuk melakukan otomatisasi terhadap proses pengauditan.
Mikro komputer akan mentransformasi beberapa fungsi audit. Auditing with
computer menggunakan software untuk melaksanakan pengujian terhadap
pengendalian intern organisasi klien (termasuk compliance test) dan pengujian
substantif terhadap catatan dan file klien.
Berdasarkan
uraian di atas, terlihat bahwa auditing with computer mengarah pada penerapan
expert system di dunia pengauditan. Expert system adalah program komputer yang
berciri intensif-pengetahuan yang menangkap keahlian manusia dalam wilayah
pengetahuan yang terbatas. Pada expert system pengetahuan manusia dimodelkan
atau direpresentasikan dalam satu cara yang bisa diproses oleh komputer. Kondisi-kondisi
dalam penyusunan laporan keuangan dieksekusi dalam konstruksi IF-THEN. Jika
kondisi adalah benar (true), maka suatu tindakan dilakukan.
Standar
profesional akuntan publik menyatakan bahwa pekerjaan audit harus dilakukan
oleh seorang auditor atau lebih, yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis
yang cukup sebagai seorang auditor. Namun, untuk keperluan EDP audit, maka
auditor yang bersangkutan selain memiliki keahlian audit dan akuntansi juga harus
memiliki keahlian komputer. Lebih-lebih jika auditor
akan melakukan audit yang through dan within the computer.
Peluang bagi
Akuntan
Secara teoretis seorang auditor tidak
boleh mendelegasikan tanggung jawab dalam merumuskan simpulan dan pernyataan opininya
kepada pihak lain. Dalam praktiknya di tengah perkembangan teknologi komputer
yang sangat cepat, maka sulit bagi seorang auditor selain menekuni profesi
utamanya di bidang audit dan akuntansi juga sigap untuk mengikuti perkembangan
teknologi dan ilmu komputer.
Kemajuan TI sempat menimbulkan rasa
pesimis pada profesi akuntansi dan calon profesi akuntansi, terutama yang tidak
siap menghadapi tantangan baru sebagai akibat kemajuan teknologi informasi. Namun, pada akhirnya terjadi hubungan yang
harmonis antara profesi akuntansi dengan teknologi informasi. Kemajuan
teknologi informasi mamberikan peluang baru bagi profesi akuntan. Peluang baru
yang mungkin diraih di antaranya adalah sebagai berikut
1. Konsultan Sistem Informasi Berbasis
Komputer
Kantor
akuntan publik (KAP) yang mempunyai klien yang sudah merupakan digital firm
dituntut mempunyai pengetahuan tentang hardware, sofware, dan teknologi
komunikasi. Akuntan yang terlibat dengan laporan keuangan seperti itu harus
memahami bagaimana transaksi tersebut diproses dan diamankan melalui elektronik
web based system, baik dalam kaitannya dengan penyusunan maupun audit laporan keuangan
untuk memahami struktur pengendalian intern. Akuntan perlu pengetahuan tambahan
untuk memperluas kompetensi yang dimiliki.
Jasa
konsultan sistem informasi berbasis komputer memiliki dua komponen utama, yaitu
komponen teknologi yang meliputi hardware, sofware, teknologi komunikasi dan
komponen jasa advise bisnis yang berkaitan dengan analisis pengaruh kompetitif
sistem informasi dan pengembangan strategi bisnis yang efektif. Walaupun
akuntan pada umumnya kurang memiliki kemampuan teknologi komputer, tetapi
akuntan mempunyai kualifikasi lebih pada komponen jasa konsultasi bisnis.
Akuntan
yang telah memiliki pengetahuan dasar tentang sistem informasi berbasis
komputer akan mampu memberikan jasa konsultasi pada berbagai area yang meliputi
perkembangan ekspektasi bisnis yang realistis, pemilihan ahli komputer yang
kompeten atau ISP, dan pencegahan pemborosan biaya teknologi yang kompleks.
2. Computer Information System Auditor (CISA)
Karena
sedemikian kompleksnya pemrosesan berbasis komputer, maka auditor khusus
seperti Computer Information System Auditor (CISA) menjadi suatu kebutuhan yang
mendesak. CISA harus memiliki kemampuan khusus, seperti pemahaman mengenai
hardware, software, database, teknologi pengkomunikasian data, serta pengendalian
yang berorientasi pada komputer (Computer Oriented Controll) dan teknik
pengauditan
3. Segel Web trust
Web trust
adalah sebuah program yang memberikan jaminan menyeluruh terhadap bisnis melalui
internet dengan membangun kepercayaan dan keandalan dari sebuah website. Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh American Institute of
Certified Public Accountans (AICPA) yang bekerja sama dengan Canadian Institute
of Chartered Accountants (CICA). Web trust berusaha membangun kepercayaan
publik atas transaksi lewat internet.
Dilihat dari makin majunya perkembangan
teknologi informasi, khususnya yang berbasis internet maka masa depan web trust
boleh dikatakan cerah. Apalagi semakin tingginya tuntutan masyarakat pengguna
internet yang sangat menginginkan keamanan dan keandalan dalam bertransaksi.
Walaupun saat ini sudah banyak program yang menyediakan segel jaminan, tetapi
web trust mempunyai keunggulan yang bersifat internasional dan didukung oleh
organisasi profesi di beberapa negara. Di samping itu, juga dapat mengadopsi
peraturan dan ketentuan suatu negara untuk diterapkan dalam standar tertentu.
Akuntan
publik yang dapat melakukan jasa web trust adalah akuntan publik yang telah
mendapat izin dari pihak yang berwenang. Akuntan yang mendapat perikatan
tersebut akan melakukan penilaian atas prinsip dan kriteria web trust yang
ditetapkan dalam web site tersebut. Jika seluruh proses telah dijalani sesuai
dengan prinsip dan kriteria web trust, maka perusahaan tersebut dapat
menampilkan segel web trust dalam tampilan web site-nya. Segel tersebut merupakan
simbol bahwa telah dilakukan penilaian terhadap suatu web site oleh akuntan publik
dengan pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified) atas penerapan standar,
prinsip, dan kriteria yang sesuai dengan prinsip dan kriteria web trust. Ketika
akuntan publik selesai melakukan penilaian dan memberikan pendapatnya mereka
harus mengerti akan tanggung jawab yang menyertainya jika terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.
Tanggung
jawab auditor dalam mengaudit web trust secara umum sama dengan audit atas
laporan keuangan, perbedaannya terletak pada cakupannya. Walaupun bentuknya
berbeda tetapi konsep-konsep yang digunakan dalam audit web trust sama dengan
audit laporan keuangan.
2.3
Evolusi Perkembangan Teknologi Informasi
Perkembagan teknologi infromasi yang
sedemikian cepatnya telah membawa dunia memasuki era baru yang lebih cepat dari
yang pernah dibayangkan sebelumnya. Setidak-tidaknya ada empat era penting
sejak ditemukannya komputer sebagai alat pengolah data sampai dengan era
internet saat komputer menjadi senjata utama dalam berkompetisi dalam dunia
global. Setiap era memiliki karakteristik masing-masing, dan secara langsung
maupun tidak langsung memiliki hubungan yang erat dengan alam kompetisi dunia
usaha, baik secara makro maupun mikro. Yang harus dipahami, tidak semua neraga
di dunia telah memasuki pemanfaatan komputer yang dicirikan oleh era keempat
selain negara negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman dan negara
negara besar lainnya.
Inilah ke-empat era perkembangan
teknologi informasi ditinjau dari segi penggunaannya dari waktu ke waktu:
1.
Era Komputerisasi
Periode ini dimulai sekitar tahun
1960-an ketika minikomputer dan mainframe diperkenalkan kepada perusahaan.
Kemampuan komputer untuk menghitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak
sekali perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data. Pemakai
komputer di masa ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, karena terbukti
untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, menggunakan komputer jauh lebih efisien
(dari segi waktu dan biaya) dibanding dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM
untuk hal serupa. Hampir semua perusahaan besar yang bergerak dalam bidang
infrastruktur pada saat itu membeli perangkat komputer untuk membantu kegiatan
administrasi. Keperluan organisasi yang paling banyak menyita waktu komputer
pada saat itu adalah untuk administrasi back office, terutama yang berhubungan
dengan akuntansi dan keuangan. Di pihak lain, kemampuan mainframe untuk
melakukan perhitungan rumit juga dimanfaatkan perusahaan untuk membantu
menyelesaikan problem-problem teknis operasional, seperti simulasi perhitungan
pada industri pertambangan dan manufaktur.
2.
Era Teknologi Informasi
Kemajuan teknologi digital yang
dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa
revolusinya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC mulai diperkenalkan sebagai
alternatif pengganti minikomputer. Dengan seperangkat komputer yang dapat
ditaruh di meja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh
data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang
hampir sama dengan kecepatan minikomputer bahkan mainframe).
Kegunaan komputer diperusahaan tidak
hanya untuk meningkatkan efesiensi, tapi juga untuk mendukung terjadinya proses
kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi ketika
komputer hanya menajdi “milik pribadi” devisi EDP (Electronic Data Processing)
perusahaan, di era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan
kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data
processing (end user computing). Pemakai komputer dikalangan perusahaan semakin
marak, terutama di dukung oleh alam komputerisasi yang telah berubah dari
monopoli menjadi pasar bebas. Secara tidak langsung perusahaan telah memanfaatkan
teknologi komputer secara efisien dan efektif dibandingkan perusahaan yang
sebagian prosesnya masih dikelola secara manual. Pada era inilah komputer
memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan
keuntungan kompetisi bagi perusahaan, terutama yang bergerak di bidang
pelayanan atau jasa.
3.
Era Sistem Informasi
Teori-teori manajemen organisasi
secara intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an. Teori yang paling
banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan (change
management). Pada hampir semua kerangka teori manajemen perubahan ditekankan
pentingnya teknologi informasi sebagai salah satu komponen utama yang harus
diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam persaingan bisnis. Seperti
pada kedua era sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur teknologi, pada era
manajemen perubahaan yang lebih ditekankan adalah sistem informasi, karena
komputer dan teknologi informasi merupakan komponen dari sistem tersebut. Kunci keberhasilan perusahaan di era tahun
1980-an adalah penciptaan dan pengusaaan informasi secara cepat dan akurat.
Beberapa ahli manajemen menekankan bahwa perusahaan yang menguasai informasilah
yang memiliki keunggulan kompetitif di dalam lingkungan makro “regulated free
market“. Didalam periode ini, perubahaan secara filosofi dari perusahaan
tradisional menuju perusahaan modern terletak bagaimana menajemen melihat kunci
kinerja perusahaan. Organisasi tradisional melihat struktur perusahaan sebagai
kunci utama pengukuran kinerja, sehingga semuanya diukur secara hierarki
berdasarkan devisi-devisi atau departemen. Dalam teori organisasi modern,
ketika persaingan bebas telah menyebabkan customer harus pandai-pandai memilih
produk yang beragam dipasar, proses penciptaan produk atau pelayanan kepada
pelanggan merupakan kunci utama kinerja perusahaan. Keadaan ini sering
diasosiasikan dengan istilah manajemen “Market driven” atau “customer base
company” yang pada intinya adalah penilaian kinerja perusahaan dari kepuasan
para pelanggannya. Dan yang sangat jelas dalam format kompetisi yang baru ini
adalah bahwa peranan komputer dan teknologi informasi yang digabungan dengan
komponen lain seperti proses, prosedur, struktur organisasi, SDM, budaya
perusahaan, manajemen dan komponen terkait lainnya dalam membentuk sistem
informasi yang baik, merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan secara
strategis. Tidak dapat disangkal lagi bahwa kepuasan pelanggan terletak pada
kualitas pelayanan. Pada dasarnya, dalam memilih produk atau jasa yang dibutuhkannya,
seorang pelanggan akan mencari perusahaan yang menjual produk atau jasa
tersebut dengan istilah : cheaper (lebih murah), better (lebih baik) dan faster
(lebih cepat). Disinilah peranan sistem informasi sebagai komponen utama dalam
memberikan keunggulan kompetitif perusahaan. Oleh karena itu kunci kinerja
perusahaan adalah pada proses yang terjadi baik di dalam perusahaan (back
office) maupun yang langsung bersinggungan dengan pelanggan (front office).
Dengan memfokuskan diri pada penciptaan proses (business process) yang efisien,
efektif, dan terkontrol dengan baik, sebuah perusahaan akan memiliki kinerja
yang handal. Tidak heran bahwa di era tahun 1980-an sampai dengan awal tahun
1990-an terlihat banyak sekali perusahaan yang melakukan BPR (Business Process
Reengineering), restrukturisasi, implementasi ISO-9000, implementasi TQM,
Instalasi dan pemakaian sistem informasi korporat (SAP, Oracle, BAAN) dan lain
sebagainya.
4. Era Globalisasi Informasi
Ketika
sebuah seminar internasional mengenai internet diselenggarakan di San Fransisco
pada tahun 1996, para praktisi teknologi informasi yang dahulu bekerja sama
dalam penelitian untuk memperkenalkan internet ke dunia industri pun secara
jujur mengaku bahwa mereka tidak pernah menduga perkembangan internet akan
menjadi seperti ini. Ibaratnya mereka melihat bahwa yang ditanam adalah benih
pohon ajaib, yang tiba-tiba membelah diri menjadi pohon raksasa yang tinggi
menjulang. Sulit untuk menemukan teori yang dapat menjelaskan semua fenomena
yang terjadi sejak awal tahun 1990-an, namun fakta yang terjadi dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Tidak ada
yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi. Keberadaannya
telah menghilangkan garis-garis batas antar negara dalam hal flow of
information. Tidak ada negara yang mampu mencegah mengalirnya informasi dari
atau keluar negara lain, karena batasan antar negara tidak dikenal dalam dunia
maya. Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Internet, Intranet,
Ekstranet, semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat. Terbukti
sangat sulit untuk menentukan perangkat hukum yang sesuai dengan bukti dan
efektif untuk menangkal segala hal yang berhubungan dengan penciptaan dan
aliran informasi. Perusahaan-perusahaan
pun sudah tidak terikat lagi pada batasan fisik. Melalui dunia maya, seseorang
dapat mencari pelanggan di seluruh lapisan masyarakat dunia yang terhubung
dengan jaringan internet. Transaksi-transaksi perdagangan dapat dengan mudah
dilakukan di cyberspace melalui transaksi elektronik dengan pembayaran secara
elektronik pula (electronic payment). Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan
perangkat canggih teknologi informasi telah mengubah mindset manajemen
perusahaan sehingga tidak jarang terjadi perusahaan yang banting stir
menggeluti bidang lain. Bagi
negara dunia ketiga atau yang sedang berkembang, dilema mengenai pemanfaatan
teknologi informasi amat terasa. Di satu sisi banyak perusahaan yang belum siap
karena struktur budaya atau SDM-nya, sementara dipihak lain investasi besar
harus dikeluarkan untuk membeli perangkat teknologi informasi. Tidak memiliki
teknologi informasi, berarti tidak dapat bersaing dengan perusahaan
multinasional lainnya, alias harus gulung tikar.
Lingkungan
bisnis yang ada pada saat ini sedemikian seringnya berubah dan dinamis.
Perubahan yang terjadi tidak hanya sebagai dampak kompetisi yang ketat, namun
dipengaruhi juga dengan faktor-faktor eksternal lainya seperti politik, ekonomi
dan sosial budaya yang secara tidak langsung menghasilkan kebijakan atau
peraturan baru yang harus ditaati perusahaan. Secara operasional , tentu saja
fenomena ini sangat menyulitkan para praktisi teknologi informasi dalam
menyusun sistemnya. Tidak jarang terjadi perubahan kebutuhan sehingga harus
diadakan analisis ulang terhadap sistem yang akan di bangun. Dengan mencermati
keadaan ini, jelas terlihat kebutuhan baru akan teknologi yang mampu adaptif
terhadap perubahan. Para praktisi negara maju menjawab tantangan ini dengan
menghasilakn produk-produk aplikasi yang berbasis objek, seperti OOP (Object
Oriented Programming), OODBMS (Object Oriebted Database Management Sistem),
Object Technologi Distributed Object dan sebagainya.
2.4
Dampak Teknologi Terhadap Kehidupan Manusi
Perkembangan
dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot
manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.
Begitupun
dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer,
seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai
bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita
capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak
kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Bagi
masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek
dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan
memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari
kungkungan kefanaan dunia. Iptek
diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas.
Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat
dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa
iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban
modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak
negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap
semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan
kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang
manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus
mencakup pula unsur keadilan.
Tentu saja
iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa
mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah
kemanusiaan.{mospagebreak} Dampak positif dan dampak negative dari
perkembanganteknologi dilihat dari berbagai bidang:
1.
Bidang Informasi dan komunikasi
Dalam
bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari
kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
a. Kita akan lebih cepat mendapatkan
informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun
melalui internet.
b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman,
maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone.
c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan
sangat mudah. Dan lain-lain
Disamping
keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi
tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan
teroris (Kompas)
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs
tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu
untuk tujuan tertentu.
c. Kerahasiaan alat tes semakin terancam
Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan
bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
d. Kecemasan
teknologi Selain itu ada kecemasan skala kecil
akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan
berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi
karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
2. Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam
bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat
positifnya antara lain:
a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
b. Terjadinya industrialisasi
c. Produktifitas dunia industri semakin
meningkat
Kemajuan teknologi akan
meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi
industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang
berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas
dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri
akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul
teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak
langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung
dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu
pergi ke toko.
d. Persaingan dalam dunia kerja sehingga
menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang
dimiliki.Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada
penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami
perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan
yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga
kerja yang berubah tersebut.
e.
Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk
kedokteran menjadi komoditi Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya
antara lain;1. terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak
mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan2. Sifat
konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga
melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros
dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.
3. Bidang Sosial dan Budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa
kita lihat
1. Perbedaan kepribadian pria dan wanita.
Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang
memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam
dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya
merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis dalam buku
Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia
Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam
kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang
politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai
jabatan penting lainnya.
2. Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan
ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan
dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan
diri sebagai suatu bangsa akan semakin
kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa
Asia.
3. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai
aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang
disiplin, tekun dan pekerja keras Meskipun demikian kemajuan teknologi
akan berpengaruh negatip pada aspek budaya:
a. Kemerosotan moral di kalangan warga
masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan
ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material,
telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi
miskin dalam rohani”.
b. Kenakalan dan tindak menyimpang di
kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi
yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah
melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam
menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan
tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai
bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai
tindak kejahatan.
c. Pola interaksi antar manusia yang berubah Kehadiran
komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah
pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka
peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet
relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan
kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet)
telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan
saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui
internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan
komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik
mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
4. Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang
sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
a. Munculnya media massa, khususnya media
elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah
guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang
baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan
teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami
materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi
bisa dibuat abstrak.
c. Sistem pembelajaran tidak harus melalui
tatap muka
Dengan kemajuan teknologi
proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa
juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.Disamping itu juga muncul
dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain:
1)
Kerahasiaan alat tes semakin
terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test
dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah,
tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi
harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
2) Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak
generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi
maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
5.
Bidang politik
a. Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan
teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah
baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak
berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas
menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan
kebebasan berpendapat yang lebih besar.
b. Proses regenerasi
kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi
kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang
diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
c. Di bidang politik internasional, juga
terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang
teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan
kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya
kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi,
sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.