startMiner - free and simple next generation Bitcoin mining software

Resensi Bag. 1: Manajemen Konflik Organisasi (Buku Kar. DR. Wahyudi)

KONFLIK DALAM KONTEKS PERILAKU ORGANISASI

A. Organisasi Sebagai Suatu Sistem
Konsep organisasi sebagai suatu sistem yang berkaitan dengan sistem yang lebih besar menjelaskan peranan balikan. Organisasi bergantung pada lingkungan tidak hanya untuk masukan tetapi juga untuk penerimaan keluaran dalam konteks teori ssitem, organisasi adalah satu elemen dari sejumlah elemen yang berinteraksi secara interdepensi, aliran masukan dan keluaran adalah dasar dari titik awal dalam menjelaskan organisasi. Organisasi memperoleh masukan dari sistem yang lebih besar yaitu lingkungan, kemudian mengubah masukan menjadi bentuk/perilaku yang berbeda dari sebelumnya.
Sebagai suatu sistem, organisasi cenderung lebih bersifat terbuka, karena komponen-komponen sistem organisasi berinteraksi dengan lingkungan. Sistem terbuka pada hakikatnya merupakan proses transformasi dari masukan yang menghasilkan keluaran, tranformasi merupakan proses pendayagunaan input yang berupa sumber daya fisik, informasi, kebutuhan pelanggan, teknologi dan manajemen. Sedangkan keluaran dari organisasi merupakan masukan bagi lingkungannya. Sebagai suatu sistem yang terbuka, maka setiap organisasi mempunyai beberapa karakteristik yaitu: masukan, proses tranformasi, keluaran, batas wilayah (boundary), umpan balik, keterbukaan dan adaptasi.
Setiap organisasi memanfaatkan berbagai macam energi dari lingkungan berupa SDM, teknologi, informasi, kebutuhan pelanggan dan modal dengan menggunakan berbagai macam proses tranformasi, maka organisasi merubah energi menjadi suatu hasil produksi, baik yang berupa produk dan jasa, hasil keuangan, informasi, kepuasan, hasil manusiawi. Keluaran yang dihasilkan oleh organisasi dapat digunakan oleh masyarakat yang memerlukan.
Organisasi pembelajaran adalah organisasi yang telah mengembangkan kemampuan untuk terus menerus menyesuaikan diri dan berubah.
Dikemukakan oleh robbins, S.P (2001) bahwa organisasi pembelajaran mempunyai karakteritik dasar yaitu sebagai berikut:
  1. Anggota organisasi mengesampingkan cara pikir lama
  2. Belajar untuk saling terbuka
  3. Memahami cara kerja organisasi
  4. Menyusun perencanaan, visi yang dapat disepakati dan dipahami semua anggota
  5. Bersinergi untuk melakukan aksi dalam rangka pencapaian visi organisasi.

B. Konflik Sebagai Bagian Perilaku Organisasi
Perkembangan aliran perilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru perilaku manusia dan sistem sosial sebagai berikut:
  1. Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses/kegagalan pencapaian tujuan organsiasi
  2. Organisasi harus menciptakan iklim yang kondusif yang memungkinkan karyawan dapat memenuhi kebutuhan.
  3. Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan para karyawan.
  4. Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkin dapat mencapai kepuasan diri dari pekerjaan yang dilakukan.
  5. Pelaksanaan evaluasi di dasarhakn pada merit sistem sehingga memenuhi rasa keadilan dan memuaskan semua pihak.
Owens R.G. (1991:13) membedakan istilah hubungan manusia dengan prilaku organisasi. Hubungan manusia sangat luas pengertiannya yaitu sebagai hubungan manusia secara formal dalam organisasi formal dan hubungan manusia secara informal dalam organisasi informal. Prilaku organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang berusaha menerangkan, mengerti dan meramalkan prilaku manusia di dalam lingkungan organisasi formal.

C. Konsepsi-konsepsi Tentang Konflik
Konflik pada awalnya dianggap sebagai suatu penyimpangan terhadap norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat maupun aturan organisasi, namun dengan meningkatnya pengetahuan maka pandangan terhadap konflik mengalami perubahan.
Aldag R. J. dan Stearns T.M. (1987:415); Robins S.P. (1990) membagi konflik ke dalam 3 fase yaitu: Pandangan trdisional, pandangan hubungan manusia dan pandangan interaksionis/pluraris. Pandangan tradisional terjadi pad dasawarsa 1930-1940. pandangan hubungan manusia terjadi pada dasawarsa 1940-1970. pandangan interaksionis berusaha menciptakan konflik apabila diketahui kelompok bersifat statis, apatis dan tidak tanggap terhadap perubahan dan inovasi.

Lanjut ke:
Resensi bag. 2: Manajemen Konflik Organisasi (Kar. DR. Wahyudi) 

Artikel Terkait



No comments:

Clicksor

free-islamic-ebook

Info Obat Herbal