startMiner - free and simple next generation Bitcoin mining software

Contoh Amal yang Baik Bag. 2

2. Tawaduk

Tawaduk (rendah hati) adalah lawan kata dari takabur (sombong). Ia berasal dari lafadz ad-dza’ah yang berarti kerelaan manusia terhadap kedudukan yang lebih rendah, atau rendah hati terhadap orang yang beriman, atau mau menerima kebenaran, apa pun bentuknya dan dari siapa pun asalnya. Jadi dalam tawaduk, harus ada kriteria berikut:
  • Sikap atau kondisi hati yang tunduk pada segala sesuatu yang bak dan benar menurut ajaran dan perintah Allah.
  • Wujud dalam perilaku keseharian yaitu dalam bergaul dengan sesama manusia tidak bersikap diskriminatif dan memperlakukan sesama secara adil dan manusiawi.
  • Lapangnya hati dan kesediaan dalam menerima nasihatnya dari siapa pun, tanpa memandang siapa yang berbicara, selama nasihatnya mengandung kebenaran. Dalam kata lain, hati dan akalnya senantiasa dibuka untuk menerima ajaran, nasihat, dan ilmu yang dapat menuntunya kepada kebenaran, dari mana pun dan siapa pun.
Oleh karena itu, seseorang belum dikatakan tawaduk kecuali jika telah melenyakpan kesombongan yang ada dalam dirinya. Semakin kecil sifat kesombongan dalam diri sesorang, semakin sempurnalah kerendahan hatinya dan begitu juga sebaliknya. Tawaduk yang paling bermanfaat adalah yang dapat mengikis kesombongan dari diri dan yang dapat memadamkan api (menahan) amarah kita. Yang dimaksud amarah tersebut adalah amarah karena merasa berhak mendapatkan lebih dari apa yang semetinya diperoleh.

Dewasa ini, kesombongan seolah-olah menjadi “pakaian” yang dikenakan banyak orang. Suka membanggakan diri, merasa lebih tinggi, merasa lebih dari orang di sekitarnya, merasa orang lain membutuhkannya, suka memamerkan apa yang dimilikinya, dan tidak mau menyapa lebih dahulu, menjadi fenomena yang mudah dilihat di mana-mana. Padahal kesombongan menghalangi seseorang untuk masuk surga. Rasulullah Saw bersabda “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan, walaupun seberat biji sawi”. (H.R. Muslim).

Marilah kita membiasakan diri bersikap tawaduk, karena tawaduk adalah salah satu akhlak mulia yang menggambarkan keagungan jiwa, kebersihan hati, dan ketinggian derajat pemiliknya. Rasulullah Saw bersabda:
“Barangsiapa yang bersikap tawaduk karena mencari rida Allah, maka Allah akan meninggikan derajatnya. Ia menganggap dirinya tiada berharga, namun dalam pandangan orang lain ia sangat terhormat. Barangsiapa yang menyombongkan diri maka Allah akan menghinakannya. Ia menganggap dirinya terhormat, padahal dalam pandangan orang lain ia sangat hina, bahkan lebih hina daripada anjing dan babi".


Artikel Terkait



No comments:

Clicksor

free-islamic-ebook

Info Obat Herbal